Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah
SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Terkait rumah emak Karnih yang reyot di Kampung Pulo asem RT 02/06 Desa Sukalaksana Kecamatan Sukakarya. Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah sebut Kepala Desa Dan Camat harus bersikap obyektif.
Hal tersebut ditegaskan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah saat disinggung oleh media Singkapnews.com besarnya Anggaran Pendapatan Dan Belanja (APBD) Kabupaten Bekasi namun masih ada rumah warga tinggal digubuk reyot.
“Ini menjadi suatu keprihatinan, saya tegaskan kedepannya Kepala Desa dan Camat lebih serius lagi dan bersikap obyektif,”Ujar Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah dengan tegas.
“Didalam kooridor selama ruang lingkup Kabupaten Bekasi maka mempunyai hak yang sama, saya memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan agar mengedepankan pola fikir yang obyektif”.
Baca juga : Parah, Pemkab Bekasi APBD Triliunan, Warga Masih Tinggal Di Gubuk Reyot
Sebelumnya Emak Karnih (45) warga kampung Pulo Asen RT 02/06 Desa Sukalaksana Kecamatan Sukakarya yang di sebabkan faktor keterbatasan ekonomi membuat sekeluarga terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni, selama bertahun tahun.
“Faktor keadaan lah yang membuat kami harus tinggal dirumah yang nyaris roboh ini, suami saya tidak mampu untuk memperbaiki rumah ini, dikarnakan hanya sebatas tukang pulung,” Ujar Karnih dengan bernada sedih
Dia mengatakan kepada wartawan, rumahnya nyaris roboh dengan kondisi sangat memprihatinkan, rumah dengan berdinding anyaman bambu, posisi miring nyaris roboh, untuk menjaga agar rumahnya tidak roboh
“Saya mengganjal dengan bambu, bagian sisi dan sudut dinding atap rumah juga terlihat sudah berlubang. Apabila hujan deras, air masuk ke dalam rumah,”Tambah Karnih saat di temui di rumah gubuk bambu reyotnya.
Emak Karnih berharap kepada pemerintah Kabupaten Bekasi agar segera dapat memperbaiki rumahnya yang nyaris roboh. Ia juga berharap kepada para donatur sudi kiranya mau membantu dalam perbaiki tempat tinggalnya agar dapat layak huni, dan bisa tidur tenang, tidak takut dibayang-bayangi keruntuhan rumah.
“Boro-boro buat betulin rumah, ketemu makan saja sudah bersyukur, dulu saya pernah dapet bantuan tapi sudah lama bertahun tahun, saya berharap semoga pemerintah setempat bisa membangun rumah reyot dan bisa diperbaiki,” Tutup emak karnih penuh harap.