SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Kerap menimbulkan bau tidak sedap (amis menyengat-red) pabrik pengolahan kulit hewan (sapi-red) menjadi kikil dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya selain berbau amis, limbah Bekas pencucian kulit tersebut dialirkan ke got yang langsung terhubung dengan aliran kali/sungai dekat pemukiman warga. Tepatnya di RT 09/02 Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan.
Diakui warga terdekat pabrik (ZP) bahwa, sudah hampir 4 tahun dirinya bersama keluarga dan tetangga lainnya seolah dicekoki oleh penyakit dan seperti dipaksa untuk menghirup bau yang tidak sedap dari hasil produksi pengolahan kulit tersebut.
“Hampir 4 tahun saya tinggal dibelakang pabrik kulit persis bang, bau nya bukan main amis banget, air bekas cucian kulit juga berbusa pekat dan menimbulkan bau tidak sedap, udah gituh ini pengusaha kulitnya terkesan cuek dan mengabaikan kesehatan lingkungan warga disini, kalo kita terkena penyakit apa dia mau tanggung jawab?,” Geram ZP. Rabu (29/06/2022). Kemarin.
Lebih lanjut, ia berharap kepada penegak hukum atau pihak terkait agar menindak tegas pabrik kulit yang dianggap warga sudah semena-mena terhadap kesehatan lingkungan dan buang limbah sembarangan.
“Saya berharap penegak hukum jangan tutup mata, ditegur atau ditutup sekalian ini pabrik kulit, karena sudah sangat mengganggu kesehatan warga dari cerobong asap dan buangan limbah Bekas cucian kulit yang baunya sangat amis menyengat, bisa pada sakit nanti warga disini gara gara pabrik kulit ini, dia yang untung kita yang buntung, boro-boro dapat kompensasi? Yang ada dapat penyakit,” tandas warga setempat (ZP).
Diketahui, letak posisi pabrik berada di RT 03/01 Kelurahan Kebalen, sedangkan got pembuangan limbah persis di Belakang pabrik tersebut terletak di RT 09/02 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan.