SINGKAP NEWS | KAB BEKASI – Guna mempercepat pembangunan di bidang kesehatan, salah satunya dengan mengoptimalisasi keberadaan Posyandu melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal), seperti yang dilakukan Pokjanal Posyandu Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Hal itu disampaikan Sekcam Babelan Beni Yusnandar yang juga selaku Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan Babelan dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev) ke Posyandu Kemuning VGH 3, Desa Kedung Jaya dan Posyandu Mentari Kelurahan Kebalen belum lama ini.
Beni Yusnandar mengatakan, Pokjanal Posyandu Kecamatan Babelan akan melakukan percepatan pembangunan bidang kesehatan. Karena, katanya, kondisi saat ini, keberadaan posyandu mendukung visi misi di bidang kesehatan.
Pokjanal Posyandu Kecamatan Babelan, lanjut Beni Yusnandar, akan melakukan langkah-langkah yang menurutnya harus ada penguatan anggaran operasional, kas-kas posyandu melalui bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat melalui penggunaan oleh SKPD Kabupaten Bekasi.
“pembinaan kader posyandu, monitoring dan evaluasi oleh Pokjanal agar posyandu meningkat statusnya menjadi Strata Mandiri. Khususnya dalam mengkoordinir posyandu sehingga terarah,” ujarnya.
Saat ini strata posyandu Kecamatan Babelan sudah ada 237 posyandu. Di antaranya Posyandu Strata Purnama sebanyak 82 dan Strata Madya sebanyak 85. Sedangkan Strata Mandiri baru sekitar 70 Posyandu se Kecamatan Babelan.
Dari jumlah 237 Posyandu, Kecamatan Babelan ditargetkan Pemerintah Kabupaten Bekasi sebanyak 154 Posyandu atau 65 persennya itu menjadi Strata Mandiri.
“Posyandu di Kecamatan Babelan yang sudah menjadi Strata Mandiri sebanyak 70 posyandu, kekurangannya masih 84 posyandu lagi yang belum dan itu perlu ditingkatkan statusnya,” bebernya.
Diharapkan, 84 Posyandu ini meningkat statusnya hingga dapat mencapai target Strata Mandiri yang diinginkan.
“Kami yakin target sampai dengan akhir 2023 itu bisa mencapai100 persen,” tuturnya.
Untuk itu kedepannya, lanjut Beni, Pokjanal Babelan mengimbau dan akan menggandeng para pemangku kepentingan untuk mengambil peran memajukan posyandu.
“Insya Allah, adanya kerjasama para pemangku kepentingan akan membangun dampak positif terhadap peningkatan mutu kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Pada gilirannya nanti dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia,” ujarnya.
Meski diakuinya, tantangan ke depan tidak mudah yakni percepatan teknologi informasi yang membutuhkan kader siap, tidak hanya pelayanan, namun cepat merespon kebutuhan warga yang membutuhkan layanan. Upaya ini agar pelayanan terus berjalan makin baik dari waktu ke waktu.
”Kami memberikan dukungan kepada posyandu sebagai bentuk komitmen kepada para kader agar memberikan pelayanan semakin tambah lebih baik,” katanya.