SINGKAP NEWS | KAB BEKASI-Kedatangan Jaksa Agung RI Burhanuddin, dan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) ke Perumahan Griya Srimahi Indah, Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara menjadi magnet para aparatur Pemerintah wilayah setempat untuk berbenah lingkungan agar tampak asri dan rapi.
Tak pelak, jalan-jalan yang berlubang juga diaspalnya, drainase yang mampet bahkan sering tergenang air pun dibersihkan. Memang dahsyat orang nomor satu Jawa Barat itu memberikan magnet positif bagi para aparatur yang tak ingin dinilainya buruk oleh KDM dan publik setempat.
Desa yang awalnya tak tersentuh oleh pembangunan atau peningkatan jalan, mendadak membangun dan merapikan akses-akses yang akan dilalui oleh KDM, sangat disayangi semua itu demi pencitraan dan sang penguasa kekuasaan saja.
Rakyat yang seharusnya menikmati, dan menerima semua pembangunan itu dengan anggaran yang tersedia. Nyatanya, semua itu untuk kepentingan penguasa kekuasaan agar citranya didepan publik tak tercoreng dengan tidak adanya pertumbuhan pembangunan yang merata.
Kabupaten Bekasi yang seharusnya dengan Bupati Barunya, Ade Kuswara Kunang beserta Dinas dan wilayah terkait memonitor pembangunan desa tertinggal, kenapa harus menunggu Sang Gubernur KDM untuk diperbaiki.
Fantastis memang, rakyat pun seakan terhipnotis dengan sosok KDM, berduyun-duyun mendatanginya, hanya karena ingin berselfie ria dan bersalaman. Bukan mengadukan permasalah wilayah atau pembangunan yang seharusnya didapatnya sebelum KDM.
Bapak Siang, begitu kira-kira sapaan akrab beliau dipanggil oleh masyarakat Kabupaten Bekasi, karena gebrakan dirinya dalam mengubah wilayah yang kumuh menjadi tertata rapih, meski harus dengan kebijakan yang bertentangan dengan masyarakat.
Penulis : Indra Gunawan S.Pd.I