Makassar – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) melaporkan kinerja impresif hingga Oktober 2024. Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Djaka Kusmartata, mengungkapkan total penerimaan telah mencapai Rp548,2 miliar atau 87,5% dari target tahunan sebesar Rp626,3 miliar.
“Ini menunjukkan bahwa kami bekerja dengan baik dan optimis target penerimaan 100% bisa tercapai hingga akhir tahun,” ujar Djaka dalam Media Gathering di Aula Latimojong, Kanwil DJBC Sulbagsel, Makassar, Kamis (14/11/2024).
Capaian Rinci Penerimaan Bea dan Cukai Djaka menjelaskan, capaian tersebut berasal dari beberapa komponen utama:
- Bea Masuk: Realisasi Rp400,9 miliar atau 86,27% dari target Rp464,6 miliar.
- Bea Keluar: Melampaui target dengan realisasi Rp68,6 miliar (102,9% dari target Rp66,7 miliar).
- Cukai: Realisasi Rp78,6 miliar atau 82,81% dari target Rp94,9 miliar.
“Total penerimaan ini mencerminkan adanya perbaikan ekonomi di Sulawesi Selatan meskipun ekonomi global masih menghadapi tantangan,” tambah Djaka.
Menurutnya, pertumbuhan penerimaan ini didukung oleh sektor industri, termasuk pengolahan sumber daya alam, manufaktur, serta kontribusi signifikan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sinergi untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Djaka menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan. “Kerja sama semua pihak sangat diperlukan. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan devisa ekspor tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan,” jelasnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap pencapaian ini. “Bea keluar yang mencapai 102% dan capaian cukai yang mendekati target adalah hasil kerja keras bersama yang patut diapresiasi,” tambahnya.
Optimisme di Akhir Tahun
Dengan sisa waktu hingga akhir Desember 2024, Djaka optimis target 100% akan tercapai. “Kami terus memantau semua aspek yang mendukung penerimaan ini, memastikan seluruh proses berjalan lancar,” ujarnya.
Hasil Penindakan Barang Ilegal
Selain fokus pada penerimaan, Bea Cukai Sulbagsel juga aktif melakukan penindakan terhadap barang ilegal. Hingga Oktober 2024, empat komoditas utama berhasil diamankan:
- Rokok Ilegal: 16,4 juta batang dengan potensi kerugian negara Rp14 miliar.
- Minuman Beralkohol: 14.515 liter senilai Rp1,4 miliar dengan potensi kerugian lebih dari Rp500 juta.
- Impor Ilegal: 37 penindakan dengan nilai barang Rp92,3 miliar dan potensi kerugian Rp4,3 miliar.
- Narkotika: 80 penindakan bekerjasama dengan instansi lain termasuk BNNP/K, kepolisian, dan TNI.
“Narkotika adalah ancaman serius, terutama bagi generasi muda. Meski jumlahnya kecil, penyelundupan ini terus meningkat setiap tahun dan perlu diwaspadai,” tegas Djaka.
Dukungan pada Ekonomi dan Keamanan
Melalui pengawasan dan pelayanan, Bea Cukai Sulbagsel berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan wilayah. “Kami berupaya menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari barang berbahaya sekaligus mendukung perekonomian lokal,” pungkasnya.
Dengan kerja keras dan sinergi, Bea Cukai Sulbagsel optimis dapat mencapai target penerimaan dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. [bisot]