Tren “Mokel” Pada Puasa 2025

Tren “Mokel” Pada Puasa 2025

Mokel adalah sebuah fenomenal baru yang terjadi di kalangan masyarakat pada bulan puasa 2025 ini. Istilah mokel ini merujuk pada sebuah kegiatan membatalkan puasa sebelum waktunya atau membatalkan puasa secara diam-diam.

Tidak sedikit masyarakat dari remaja sampai orang dewasa yang sudah diwajibkan untuk berpuasa melakukan kegiatan mookel ini. Awalnya kegiatan mookel ini masih menjadi tabuh bagi masyarakat namun lama-kelamaan mookel ini menjadi sebuah tren yang bahkan diikuti atau digemari masyarakat sehingga menimbulkan rasa “ normalisasi”.

Lantas apa alasan masyarakat menormalisasi tren mookel ini? Bagaimana pengaruh tren ini bagi generasi Z dan ALPHA lantas bagaimana solusi untuk tren ini?  

Alasan masyarakat menormalisasi kegiatan mookel : 

Pandangan pribadi tentang puasa

Bagi sebagian orang menganggap bahwa puasa tidak memiliki makna spritual mereka menganggap bahwa puasa wajib di lakukan bukan untuk mendekatakan diri kepada sang pencipta, pandangan ini juga menimbulakan rasa bahwa membatakan puasa adalah bentuk kebebasan diri merasa bahwa ibadah adalah hak mereka dan kebebeasan individu.

Rasa takut bahwa puasa dapat menghambat aktivitas

Tidak sedikit orang berfikir bahwa menahan lapar dan haus puasa dapat menghambat segala aktivitas sehingga pemikiran ini menimbulakan rasa takut dan enggan untuk berpuasa jika dalam hari kerja/sekolah.

Pengaruh media sosial

Zaman sekarang era digital sangat canggih sehingga menyebarkan informasi sangat dengan mudah, bahkan informasi tanpa tersaring sangat mudah dilihat orang. Tren mokel ini berawal dari seseorang yang memposting kegiatan mookel ini dengan bangga ke media sosial dan dilihat oleh banyak orang dan tidak sedikit orang yang setuju akan hal itu sehingga menimbulkan tren yang jika tidak dilakukan dianggap dengan “ ketinggalan zaman”.

Bagaimana pengaruh tren mookel untuk generasi Z dan ALPHA:

  1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya puasa: Mokel dapat membuat generasi muda kurang memahami pentingnya puasa dan nilai-nilai yang terkait dengan ibadah ini.
  2. Kurangnya disiplin dan tanggung jawab: Mokel dapat membuat generasi muda kurang disiplin dan kurang bertanggung jawab dalam menjalankan ibadah puasa.
  3. Takut ketinggalan tren karna tidak melakukannya: mookel ini menimbulkan seseorang tidak memperdulikan atau mencari tahu dahulu apakan tren ini baik atau buruk karna takut ketinggalan perkembangan zaman dengan meninggakan tren ini.

Bagaimana solusi yang dapat dilakukan generasi Z dan ALPHA:

  1. Kesadaran yang perlu ditingkatkan: ubah fikiran generasi sekarang bahwa puasa bukan sebagai kewajiban yang jika di tinggalkan dapat diganti di hari lain, tetapi puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dengan puasa mendorong kita melakukan perbuatan baik lainnya.
  2. Penguatan nilai-nilai spiritual: Menguatkan nilai-nilai spiritual dan moral pada generasi muda untuk membantu mereka memahami pentingnya puasa dan nilai-nilai yang terkait dengan ibadah ini.
  3. Memilih dengan bijak informai atau tren yang tersebar secara luas : perlu diingat bahwa tidak semua tren memiliki nilai positif banyak yang memiliki nilai negatif seringkali informasi negatif jauh lebih cepat diterima oleh masyarakat dibanding yang positif. Generasi sekarang harus pandai menyarih informasi tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren mookel telah menjadi semakin populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Banyak orang yang melakukan kegiatan ini karena ingin mencari kesenangan dan hiburan, serta ingin melepaskan stres dan kelelahan. Namun, tren mookel juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan spiritual.

Kegiatan membatalkan puasa secara diam-diam dan belum waktunya dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan energi, serta dapat mempengaruhi mental dan emosi. Selain itu, tren mookel juga dapat mempengaruhi nilai-nilai spiritual dan agama, serta dapat membuat orang lupa akan pentingnya puasa dan nilai-nilai yang terkait dengan ibadah ini.

Untuk mencegah dan mengatasi masalah tren mookel, perlu dilakukan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya puasa dan nilai-nilai yang terkait dengan ibadah ini. Selain itu, perlu juga dilakukan pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan guru, serta pengembangan program kegiatan yang positif dan konstruktif untuk mengisi waktu selama bulan puasa.Dalam jangka panjang, tren mookel dapat memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan individu. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa bulan puasa dapat dijalankan dengan baik dan bermanfaat

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tren mookel adalah fenomena baru di bulan puasa yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Perlu dilakukan pendidikan, pengawasan, dan pengembangan program kegiatan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa bulan puasa dapat dijalankan dengan baik dan bermanfaat.

Penulis: AMELIA NUR KHOLIFAH – PERBANKAN SYARIAH, STEI SEBI

Loading

Bagikan:
error: