Membangun Citra Positif: Bea Cukai Sulbagsel Gelar Dialog Kehumasan, Soroti Kekuatan Public Speaking

Membangun Citra Positif Bea Cukai Sulbagsel Gelar Dialog Kehumasan, Soroti Kekuatan Public Speaking

Makassar, 20 November 2025 – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Bea Cukai Sulbagsel) memperkuat kapabilitas tim kehumasannya melalui penyelenggaraan Dialog Internal Kehumasan yang edukatif. Acara ini berlangsung pada hari Kamis, 20 November 2025, bertempat di Kanwil DJBC Sulbagsel, Kompleks GKN Makassar.

Kegiatan yang dimulai tepat pukul 08.30 WITA ini diikuti oleh seluruh pegawai yang mengemban tugas di bidang Kehumasan, serta perwakilan dari berbagai bidang dan bagian di lingkungan Kanwil DJBC Sulbagsel dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di bawahnya.

Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Djaka Kusmartata, secara resmi membuka acara dan menyampaikan sambutan pembuka. Djaka menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai upaya nyata institusi untuk meningkatkan kompetensi para pegawainya, khususnya dalam bidang Kehumasan, agar mampu menyampaikan informasi publik dengan lebih profesional dan efektif.

Puncak acara dialog internal ini adalah sesi materi yang disampaikan oleh seorang pakar komunikasi ternama, Prof. Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos. M.Si., Dosen Senior sekaligus Guru Besar Ilmu Komunikasi dari Universitas Hasanuddin. Prof. Tuti membawakan presentasi mendalam berjudul “Diskursus Teoretis Public Speaking dan Komunikasi Nonverbal: Implikasi bagi Praktik Kehumasan Institusi Pemerintah.”

Dalam paparannya, Prof. Tuti menjelaskan bahwa tujuan utama dari materi ini adalah membekali para praktisi Humas dengan kemampuan komunikasi yang tidak hanya efektif dan persuasif, tetapi juga mampu membangun citra positif organisasi. Pesan intinya adalah menciptakan profesional Humas yang meyakinkan secara visual—melalui komunikasi nonverbal—sekaligus terampil dalam menyampaikan materi melalui public speaking yang baik dan benar.

Bea Cukai Sulbagsel Gelar Dialog Kehumasan, Soroti Kekuatan Public Speaking

Prof. Tuti menguraikan bahwa komunikasi nonverbal, yang dapat menentukan kesan pertama dalam waktu singkat, mencakup banyak aspek penting. Hal ini termasuk perlunya ekspresi wajah yang positif saat berbicara di depan publik, pentingnya kontak mata dan senyum untuk membangun kepercayaan, serta postur tubuh dan gestur sebagai representasi kepercayaan diri. Selain itu, penampilan dan pakaian profesional dianggap krusial karena mencerminkan kredibilitas dan citra institusi. Aspek lain yang dibahas adalah bagaimana memanfaatkan intonasi dan kecepatan berbicara serta menjaga konsistensi antara pesan verbal dan nonverbal.

Lebih lanjut, dalam konteks public speaking dan praktik kehumasan pemerintah, Prof. Tuti menyoroti bagaimana penguasaan keterampilan ini dapat secara signifikan membangun citra positif institusi dan kepercayaan publik. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa kebijakan yang jelas, kemampuan storytelling untuk menyampaikan Visi Misi, dan keterampilan mengelola krisis komunikasi demi mempertahankan kepercayaan masyarakat. Di era modern, kemampuan beradaptasi di platform digital juga disoroti, termasuk menerjemahkan data kompleks menjadi pesan yang mudah dicerna dan menyesuaikan teknik berbicara di depan kamera untuk konten media sosial resmi.

Secara keseluruhan, Dialog Internal Kehumasan yang diselenggarakan oleh Bea Cukai Sulbagsel ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan hubungan baik antara institusi pemerintah dengan masyarakat, melalui peningkatan mutu komunikasi pegawainya. [bisot]

Loading

Bagikan:
error: