Warga Keluhkan Pemangkasan Program Rutilahu Di Desa Pantai Hurip, WJI Desak pihak Terkait Tindak Tegas

SINGKAP NEWS | KAB BEKASI – Pencairan Program Rutilahu sebesar Rp. 20.000.000 (Dua puluh juta rupiah) diduga dipangkas oknum LPM Desa Pantai Hurip Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi,diketahui dari besar anggaran disinyalir hanya di gelontorkan ke warga penerima manfaat kurang lebih 50% dari anggaran yang diberikan oleh Pemkab Bekasi. Bahkan mirisnya gaji tukang pun tak terbayarkan.

Terkait hal tersebut, Ormas Warga Jaya Indonesia (WJI) Subrayon Pantai Hurip tergerak untuk menelusuri kebenaran hal tersebut dengan berdasarkan dugaan dugaan yang diketahui, Al hasil ketika menyambangi beberapa rumah warga penerima manfaat, ditemukan beberapa bukti dugaan tersebut. Bahkan ditemukan bon material yang ditotalkan hanya sejumlah kurang lebih Rp. 10.000.000 dari anggaranya sesungguhnya. Yakni Rp. 20.000.000.

Seperti yang Dikatakan MJH warga Penerima manfaat rutilahu di RT 01/01 bahwa selain material yang tidak sesuai, juga uang gaji tukang sampai saat ini belum diberikan oleh oknum Penyalur/pihak penyelenggara Rutilahu Desa Pantai Hurip Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.

” iya belum ada sama sekali sampai sekarang, dari pertengahan bulan Juli/agustus sampai sekarang belum ada pembayaran tukang,” Tandasnya.

Sama hal yang dikatakan NM Warga RT 02/01, bahwa sudah dua bulan yang lalu belum dikeluarkan uang gaji tukang.

“Iya belum sama sekali sudah dua bulan berjalan,” ungkapnya.

Ketua LPM pun mengakui adanya hal tersebut, dan beralibi akan mengganti anggaran yang tidak digelontorkan.

Dengan bukti-bukti yang sudah didapat, WJI Pantai Hurip Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi merasa geram dan akan segera melaporkan ke dinas terkait.

“Ini sudah cacat hukum, bahkan terduga sudah mengakui dan akan mengembalikan sejumlah anggaran yang mungkin sudah dikorupsi oleh para penerima manfaat yang dirugikan, akan tetapi hanya isapan jempol belaka dan seolah menantang dan kebal hukum, saya minta kepada pihak terkait agar menindak tegas hal ini untuk ada efek jera dan tidak terulang lagi di desa lainnya,” Geram Jamiludin.

Sementara, Kepala desa Pantai Hurip seolah tutup mata dan kuat dugaan ada keterlibatan.

Loading

Bagikan:
error: