Bea Cukai Langsa Salurkan Kebutuhan Pokok untuk Korban Banjir Aceh

Bea cukai antar bantuan banjir aceh

Langsa, 30 November 2025 — Sebuah titik terang dalam penanganan bencana banjir yang melanda Kota Langsa dan sekitarnya terpancar hari ini. Kapal Patroli BC 30001 milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berhasil merapat di Pelabuhan Langsa, membawa serta pasokan logistik darurat yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kedatangan kapal ini, yang merupakan hasil sinergi lintas instansi, menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak membiarkan warganya berjuang sendirian di tengah musibah.

Kapal yang sejak pagi terlibat dalam operasi penting alih muatan di tengah laut, dikenal sebagai Ship-to-Ship (STS), bersama dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sutedi Senoputro 378, akhirnya resmi bersandar pada pukul 10.30 WIB. Momen ini disambut baik oleh jajaran Pemerintah Kota Langsa yang telah menanti dengan persiapan matang untuk distribusi segera.

Kolaborasi Lintas Batas: Mengamankan Alur Bantuan

Operasi STS yang dilakukan di perairan adalah langkah strategis untuk mempercepat proses suplai. Dalam kondisi bencana, waktu adalah penentu utama. Setiap jam yang dihemat dalam pengiriman logistik berarti semakin cepat kebutuhan dasar warga terpenuhi.

Kapal BC 30001 berperan sebagai ujung tombak logistik, membawa bantuan konkret berupa 2.000 dus mi instan dan 1.000 papan telur ayam. Jumlah ini, yang jika dikonversi dapat menghidupi ribuan keluarga terdampak selama beberapa hari kritis ke depan, merupakan respons langsung terhadap data kebutuhan mendesak yang dilaporkan dari pusat pengungsian. Seluruh proses penerimaan dan koordinasi logistik ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Langsa beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemko) setempat.

Pemerintah Kota Langsa telah menyiapkan mekanisme distribusi yang cepat dan tepat sasaran. Begitu bantuan diturunkan dari kapal, tim relawan dan petugas Pemko langsung bekerja keras memilah dan memuat ulang ke kendaraan darat. Tujuannya jelas: memastikan setiap kotak mi instan dan setiap papan telur ayam sampai kepada korban yang paling membutuhkan, khususnya mereka yang berada di titik-titik terisolasi atau di pengungsian padat.

Percepat Bantuan ke Langsa, BC 30001 Lakukan Ship to Ship dengan KRI Sutedi Senoputro

Peran Kemanusiaan Bea Cukai Melampaui Tugas Kepabeanan

Kehadiran Bea Cukai dalam operasi bencana ini menyoroti pergeseran paradigma tugas dan fungsi instansi pemerintah. Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Bier Budy Kismulyanto, menegaskan bahwa Bea Cukai hadir bukan hanya sebagai pengawas lalu lintas barang, tetapi juga sebagai bagian integral dari tim respons kemanusiaan.

“Kami memastikan seluruh proses pemindahan bantuan, dari laut ke darat, berjalan aman dan lancar. Ini adalah prioritas utama kami,” ujar Bier Budy Kismulyanto. “Kami memastikan bantuan ini segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Bea Cukai bersama berbagai pihak terus bekerja keras mempercepat pemulihan di Langsa dan sekitarnya.”

Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen lembaga untuk sementara waktu memprioritaskan fungsi sosial dan kemanusiaan di atas fungsi administratif. Keahlian Bea Cukai dalam manajemen logistik dan pengawasan pergerakan barang dimanfaatkan sepenuhnya untuk menjamin bahwa rantai pasokan bantuan tidak terputus dan bebas dari kendala birokrasi yang dapat menghambat kecepatan penyaluran.

Sinergi antara Bea Cukai (BC) dan TNI Angkatan Laut (KRI) melalui operasi STS ini adalah contoh nyata bagaimana sumber daya negara dikerahkan secara optimal saat krisis. Kapal patroli yang biasanya bertugas mengamankan perbatasan laut kini bertransformasi menjadi kapal bantuan, membawa ‘kargo’ yang paling berharga: harapan dan kebutuhan dasar.

Memperkuat Ketahanan Logistik Lokal

Sebelum kedatangan BC 30001, upaya penyaluran bantuan di Langsa menghadapi tantangan besar, terutama akses ke beberapa wilayah yang terputus akibat genangan air. Kedatangan kapal ini secara efektif menambah kekuatan logistik secara masif, membuka jalur suplai yang lebih besar dan stabil melalui laut.

Total 2.000 dus mi instan dan 1.000 papan telur ayam tersebut akan segera didistribusikan. Pemko Langsa telah mengidentifikasi beberapa titik utama distribusi, termasuk desa-desa yang terisolasi dan posko-posko pengungsian besar. Pangan merupakan kebutuhan paling mendesak, dan ketersediaan mi instan serta telur ayam menawarkan sumber nutrisi yang relatif mudah diolah dan tahan lama dalam situasi darurat.

Kehadiran logistik yang terjamin ini diharapkan dapat meredakan kecemasan warga yang berada di pengungsian. Bencana tidak hanya merusak infrastruktur fisik, tetapi juga memukul mental dan ekonomi masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan dasar, warga dapat mulai fokus pada pemulihan pasca-bencana dan penataan kembali kehidupan mereka.

Secara keseluruhan, operasi hari ini adalah kisah sukses tentang respons cepat, kolaborasi lintas sektor, dan dedikasi kemanusiaan. BC 30001 bukan hanya membawa logistik, tetapi membawa pesan bahwa negara hadir dan peduli. Upaya Bea Cukai dan seluruh pihak yang terlibat menunjukkan kesigapan aparat dalam menggunakan segala sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar warga di titik-titik terdampak di Langsa. Pemulihan memang akan memakan waktu, namun dengan dukungan logistik yang kuat, langkah menuju normalisasi dapat dipercepat. [bisot]

Loading

Bagikan:
error: