Maros, Sulawesi Selatan – Komitmen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dan memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali diwujudkan melalui inisiatif Kemenkeu One di tingkat daerah. Sinergi ini terlihat jelas dalam partisipasi aktif Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Sulawesi Bagian Selatan (Bea Cukai Sulbagsel) pada gelaran Pasar Rakyat UMi (Usaha Mikro) yang diselenggarakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 November 2025, di Lapangan Pallantikang, Maros, menjadi panggung bagi Kemenkeu untuk menyalurkan dukungan terpadu. Melalui konsep Kemenkeu One, berbagai unit vertikal Kemenkeu, termasuk Bea Cukai Sulbagsel, berkolaborasi untuk memastikan pelaku usaha, khususnya ultra mikro, mendapatkan akses penuh ke fasilitas pembiayaan, pembinaan, dan kemudahan ekspor.
Kemenkeu One merupakan manifestasi kolaborasi antar unit eselon I Kemenkeu di daerah, bergerak bersama untuk memberikan pelayanan terbaik dan terintegrasi kepada masyarakat dan pelaku usaha.
Bea Cukai Sulbagsel Jadi Ujung Tombak Fasilitasi Ekspor
Dalam kerangka Kemenkeu One, Bea Cukai Sulbagsel memegang peranan vital sebagai Trade Facilitator dan Industrial Assistance. Kehadiran mereka di Pasar Rakyat UMi bertujuan menjembatani kesenjangan informasi bagi UMKM yang berambisi menembus pasar internasional.
Tim dari Bea Cukai Sulbagsel tidak hanya memberikan sosialisasi mendasar mengenai prosedur kepabeanan dan regulasi ekspor, tetapi juga fokus pada pendampingan teknis. Mereka memberikan konsultasi langsung mengenai pemanfaatan fasilitas strategis seperti Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (KITE IKM). Fasilitas ini memungkinkan UMKM memperoleh pembebasan Bea Masuk dan PPN Impor atas bahan baku dan mesin yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor.
“Dengan hadirnya Bea Cukai Sulbagsel di tengah-tengah pelaku UMKM, kami memastikan mereka mendapatkan informasi yang akurat dan pendampingan yang berkelanjutan. Ini adalah upaya nyata dari Kemenkeu One untuk mentransformasi UMKM lokal menjadi eksportir tangguh,” ujar perwakilan Bea Cukai Sulbagsel di lokasi acara.
Sinergi Pusat dan Daerah untuk UMKM Naik Kelas
Pasar Rakyat UMi di Maros ini merupakan upaya sinergis yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Maros. Bupati Maros menyampaikan apresiasi tinggi atas dipilihnya wilayahnya sebagai lokasi penyelenggaraan. Kegiatan ini dinilai sebagai langkah nyata dalam program pembinaan terpadu untuk memperkuat sektor UMKM lokal.
“Kami bangga Maros dipercaya menjadi tuan rumah. Ini adalah sinergi pusat-daerah yang sangat penting, didukung penuh oleh Kemenkeu One melalui PIP dan Bea Cukai Sulbagsel. Tujuannya jelas, agar UMKM kita lebih berkembang dan berdaya saing global,” tutur Bupati dalam sambutannya.
Bupati menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah. Oleh karena itu, peningkatan akses permodalan dari PIP dan pendampingan ekspor dari Bea Cukai Sulbagsel merupakan kombinasi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Maros.
“Dengan fasilitas pembiayaan dan dukungan seperti ini, kami percaya UMKM kita dapat semakin kuat dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” tambahnya, mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif mendukung produk lokal yang dipamerkan.
Mendorong Inklusi Ekonomi dan Jaringan Pemasaran
Selama tiga hari penyelenggaraan, Pasar Rakyat UMi menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas bisnis, dan memperoleh informasi terkait akses pembiayaan ultra mikro. Peran Bea Cukai Sulbagsel memastikan bahwa peningkatan kualitas produk yang didukung modal dari PIP, akan memiliki exit strategy yang jelas, yaitu pasar ekspor.
Komitmen bersama ini bertujuan menciptakan ekosistem usaha yang mandiri dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Kemenkeu One untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Bea Cukai Sulbagsel akan terus melanjutkan program pendampingan bagi UMKM di Sulawesi Selatan, meneguhkan posisinya sebagai mitra utama dalam perjalanan UMKM menuju pasar global.
