SINGKAP NEWS | KAB. BEKASI – Merujuk pada sosialisasi awal penataan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya Muara Tawar, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem (PPCM), Ahman Kurniawan S,Pi memastikan pemerintah tetap berkomitmen untuk memperdayakan semua elemen yang ada didalamnya.
Hal tersebut disampaikan Ahman Kurniawan kepada sejumlah perwakilan nelayan saat temu muka dengan owner TRPN, David Stanley di Kantor Sekretaris Bersama, Gedung PPI Paljaya, Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Pada Jumat 3/5/2024 malam.
“Ini salah satu upaya kita untuk memediasi kelompok-kelompok nelayan yang ada, harapan kami tentunya masyarakat dari kelompok nelayan ini paham apa yang nanti akan kita tata dan apa yang kami lakukan, kemudian mereka juga dapat memahami bahwa penataan ini akan membawa ke arah yang lebih baik, tidak hanya nelayannya tapi juga dari sektor pelabuhannya juga wisatanya,” ucap Ahman saat dikonfirmasi awak media.
Sosialisasi pemanfaatan tekhnologi Smart Fishing bagi nelayan pesisir Muara Tawar bentuk upaya meningkatkan hasil tangkapan. Kata dia, ini bukan kali pertama acara dengar pendapat dan temu muka dengan nelayan, sebelumnya untuk kelompok nelayan jaring sudah tersosialisasi dan akhirnya mendukung adanya penataan PPI Paljaya hasil kerja sama dengan pihak Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN).
“Satu persatu kita fasilitasi untuk mediasi dengan kelompok nelayan, sebelumnya 18 kelompok nelayan perahu dan koperasi sudah terselesaikan dan saat ini tercatat sekitar 45 nelayan sero dengan jumlah alat tangkap seronya 114 unit,” Lanjutnya.
“Intinya dari awal sosialisasi, nelayan sudah kita perhatikan baik secara umum maupun parsial per kelompok, hasilnya mereka terakomodir dengan baik. jadi tidak benar kalau Pemerintah dalam hal ini tidak memperhatikan kepentingan nelayan, justru kami membangun pelabuhan ini kan dalam rangka membantu nelayan secara umum,” jelas Ahman.
“Artinya bila pelabuhan sudah jadi, pelelangan sudah dapat berjalan, otomatis kegiatan ekonomi ikut berjalan dan kenaikan pendapatan nelayan juga akan meningkat, apalagi bila kita bicara kedepan kegiatan bongkar muat dapat berjalan tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di masa depan,” Pungkasnya.
Sementara David Stanley, slaku owner TRPN menyambut baik fasilitasi dan mediasi yang diberikan Kepala PPCM Ahman Kurniawan mewakili Dinas Perikanan Kelautan Pemprov Jawa Barat.
Kepada kelompok nelayan yang hadir, David berharap ada penyelesaian secara musyawarah yang dapat didiskusikan secara bersama-sama,
“Malam ini saya hadir disini tentunya siap mengakomodir apa yang menjadi keinginan nelayan secara langsung dengan bertatap muka, terkait nominal yang diusulkan nelayan, tetap kita perhatikan, karena ini menyangkut anggaran yang besar, kita akan komunikasikan lagi dalam waktu dekat ini, pastinya kami tidak akan meninggalkan nelayan,” ujar David.
Selain itu, David juga menjelaskan bahwa kehadirannya di TPI Paljaya ini adalah untuk membuka peluang usaha kedepannya yang tentunya akan menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi ekonomi di wilayah Paljaya.
”Kami tidak akan meninggalkan nelayan yang ada disini” tegas David.
Sementara Kepala PPI Paljaya, Luthfi Hamdani berharap pertemuan antara nelayan dengan pihak TRPN yang telah difasilitasi kepala PPCM DKP Provinsi Jawa Barat dapat terakomodir dengan baik dan mendapatkan solusi untuk hasil musyawarah yang saling menguntungkan di kedua belah pihak. (Sin)