Ilustrasi/Sindonews
SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Nahas, Dalam melaksanan Praktek Kerja Lapangan (PKL) salah satu provider wifi atau jaringan internet, beberapa Siswa-Siswi SMK Attaqwa 03 Wates Desa Kedung Jaya harus rela meregang nyawa. Pasalnya diduga ada kelalaian pihak terkait dalam pelaksanaan PKL tersebut, disinyalir tidak ada pendampingan tenaga ahli.
Menanggapi hal tersebut, Nursin Ketua Rayon WJI (Warga Jaya Indonesia) Kecamatan Babelan menyesalkan adanya dugaan kelalaian baik dari pihak sekolah ataupun pihak provider wifi.
“Saya sangat prihatin adanya kejadian kemarin pada hari kamis tanggal 27/01/2022 yang menimpa kepada adik-adik kita dalam melaksanakan tugas PKL, yang dimana ada dua korban yang meninggal dunia dan dua korban mengalami kritis, disini saya sangat menyayangkan hal dugaan kelalaian tersebut. Jika benar-benar ada kelalaian terjadi, saya meminta kepada Aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut tuntas sampai selesai hingga tidak ada yang dirugikan dan tidak terulang kembali hal yang serupa,” Tegas Nursin, Jumat (04/02/2022).
Lanjutnya, Dirinya akan mendatangi pihak sekolah agar dalam hal ini tidak dijadikan hal sepele untuk melepas para siswa-siswi yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
“Kami akan menemui pihak sekolah agar kejadian jangan sampai terjadi kepada adik-adik kita yang lain, agar kedepanya pendampingan dalam PKL tersebut harus dilaksanakan”,Ketusnya
Disisi lain, Abdul Hadi Kepala Sekolah SMK Attaqwa 03 Wates Desa Kedung Jaya, Membenarkan kegiatan praktek kerja lapangan itu berada di Unit sekolah dan menjadi program sekolah dalam meningkatkan kemampuan serta keahlian siswa-siswi.
“Betul itu salah satu kegiatan PKL menjadi program sekolah untuk kepentingan kemampuan/keahlian pendidikan siswa siswi. Untuk penempatan pkL berada di unit usaha sekolah”,Jelasnya
Lanjutnya ketika awak media SingkapNews.com mempertanyakan terkait pendampingan kegiatan PKL tersebut pihak sekolah enggan menjawab sampai berita ini tayang
Penulis : Saipul Anwar