UPT PP Wilayah 1 DLH Kab Bekasi Angkat Kerajaan Sampah Di Kedung Pengawas Kec. Babelan

SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Tumpukan sampah sepanjang 250 meter yang nyaris menutupi aliran Kali BUT 8 di Dusun I RT 09/03 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, akhirnya diangkut petugas UPT Pengelolaan Persampahan (PP) Wilayah I Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi.

Pengangkutan sampah tersebut dilakukan setelah pihak Pemerintah Desa Kedung Pengawas berkoordinasi dengan pihak UPT Pengelolaan Persampahan (PP) Wilayah I Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi untuk segera mengeksekusi tumpukan sampah yang berada di Kali BUT 8 tepatnya di Gang Perlan RT 09/03 Desa Kedung Pengawas.

Kepala UPT PP Wilayah I DLH Kabupaten Bekasi Zulkarnain Lubis yang diwakili pengawas, Subhana mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 40 personil yang terdiri dari Tim Kepiting Muara, Pesapon, sopir dan sejumlah pengawas termasuk dirinya.

Sedangkan untuk pengangkutan sampah, katanya, pihaknya mengerahkan dua unit armada, kru dan sopir untuk mengangkut sampah ke TPA Burangkeng, Kecamatan Setu milik Pemkab Bekasi.

“Kita back up dengan dua unit armada untuk mengangkut sampah di Kali BUT 8 tersebut,” terang Subhana.

Di lain pihak, Kepala Desa Kedung Pengawas, Nasarudin mengatakan, pihaknya mengerahkan tim Desa Tanggap Bencana (Destana), warga dan aparat desa Kedung Pengawas seperti para Ketua RT, Ketua RW dan Kepala Dusun (Kadus).

Tampak pula para mahasiswa dari Ubhara Jaya dan STAI Al Aqidah Al Hasyimiyah Jakarta yang tengah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Kedung Pengawas.

Menurut Nasarudin, tumpukan sampah didominasi oleh sampah plastik rumah tangga, ranting kayu, dan eceng gondok.

“Ya, sampah di Kali BUT 8 didominasi dengan sampah plastik rumah tangga, eceng gondok dan ranting kayu lainnya,” ungkap Nasarudin di lokasi pengangkutan sampah, Sabtu (5/8/23)

Nasarudin menambahkan, sampah-sampah tersebut terbawa dari wilayah hulu pada saat hujan deras, sehingga menumpuk akibat tersumbat oleh jembatan yang kondisinya terbilang rendah.

Selain itu, katanya, Kali BUT 8 tersebut dangkal dan menyempit sehingga banyak sampah yang nyangkut di Kali tersebut.

“Kalau dibiarkan, saat hujan dengan intensitas tinggi itu akan menjadi penyebab terjadinya banjir yang menggenangi permukiman penduduk,” ungkapnya.

Nasarudin berharap, ke depannya masyarakat tidak lagi membiasakan membuang sampah di sepanjang aliran kali, sehingga mampu meminimalisir terjadinya banjir yang bisa berdampak pada lingkungan permukiman penduduk.

“Jika saluran air tersumbat dan tersendat, dikhawatirkan akan meluap ke lingkungan penduduk,” tandasnya.

Loading

Bagikan:
error: