Akui Ada Pemangkasan Hak Penggarap, Rekanan Developer: Wajar Bang Untuk Yang Ngurus

Lokasi Lahan Garapan Warga Di Desa Kedung Pengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi

SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Terkait adanya dugaan pemangkasan anggaran ganti rugi penggarap di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi diakui benar oleh JR. Rekanan pengembang ini (JR) dengan santainya sebut hal itu “wajar”. Dirinya mengakui pemangkasan itu untuk para pengurus yang mengatur para penggarap. dan ini disebabkan oleh adanya salah satu mediator yang selalu maju tanpa adanya perintah dari pihak developer.

“Wajar bang yang ngatur kan kayak Kadus dan FR harus dapat bagian, masa harus diserahkan semua ke penggarap? Saya juga harus nyicipin bang,” ujar JR dengan santainya saat diwawancarai Singkapnews, Rabu (02/10/2024).

Lanjut JR, Ini awal mula dari H Darip (Mediator lahan) yang sudah menjanjikan penggarap akan diganti rugi senilai 200 juta rupiah, Al hasil dari kantor hanya turun 50 juta rupiah dan JR sebut anggaran DP (Uang Muka) tidak sesuai harapan awal. Dan sebut pejabat Desa yang terima komisi “Calo”.

“iya kan awal mula adanya transaksi lahan ini H Darip selalu kedepan dan bahkan saat menemukan pemilik lahan kan, pemilik lahan pak Gultom itu minta DP 3 M kita sebagai pihak kantor pembeli ga sanggup kalau DP segitu, itu pun H Darip minta bantuan sama Bang Gendut dan Bang Martos nemuin pemilik lahan. Akhirnya kan saat bos kita maju itu DP Bisa 1,5 M dan ditransaksiknya tanah ini emang benar adanya Komisinya H Darip dia 50 ribu, Bang Veri dan “Lurah” Rp 50 ribu, Saya Rp 35 ribu itu permeter,” jelasnya.

“Sebenarnya bang ini dari pemilik lahan aja pak Gultom ga ada buat penggarap, dan ini pun awal mula kebijakan H. Darip udah selalu maju, kita rapatin dengan pihak kantor dan Kantor menurunkan anggaran Rp 50 juta waktu hari Senin sore bang akhirnya kan kita rapatin sama tim bang Veri dan Kadus Lonjong, lagi kita urusin untuk para penggarap kenapa saya dapat kabar dari bang Veri itu H Darip datang ke penggarap dengan kasih anggaran 1 juta dengan dijanjikan nanti ada lagi sisanya, kita kan dari anggaran Kantor aja belum kita atur dari anggaran Rp 50 juta. Akhirnya kan saya panggil H Darip saya kata jangan mengacak-ngacak ini kan kalau begini jadi ribet. Udahlah tuh dia jadinya mundur bang, nah anggaran yang dari Kantor Rp 50 juta wajar aja bang kalau ada pemangkasan beli materai, saya dikasih sama bang Veri Rp 2 Juta, Si Ades saya kirimin Rp 200 ribu, dan penggarap total ada 11 penggarap itu yang belum dari pihak Kusnadi keluarga nya , kalau yang lain udah kita kasih, itu kemarin kita kasih ada sejuta ada yang lebih karena kan lihat luas garapan nya, ya permeter nya Rp 2 ribu bang,”Papar JR.

Oplus 131072
Lokasi terkini sudah turun material batu kapur, Kamis (02/10/2024)

Lanjutnya, Kalau Kusnadi tidak ada tanda tangan Ijin lingkungan itu karena orang H Darip.

“Dia mah orang nya Dengki makanya ga mau tanda tangan ijin lingkungan itu bang, karena diakan orang nya H Darip”, ucap JR.

Disisi Lain, Kusnandi dan Dua orang lainnya beberkan bahwa dirinya bukan menghalangi dan dengki, melainkan membela hak penggarap. lahan yang digarapnya pun kurang lebih 3000/4000 meter wajar kalau ganti rugi sesuai.

“Wajar juga bang saya minta sesuai, karena saya tau berapa anggaran turun dari kantor, paling penggarap lainnya yang di kasih ganti rugi dari 7/8 orang Penggarap total hanya kurang lebih 10/15 jutaan, wajar saya minta hak saya dan keluarga sesuai dari permintaan awal, sisanya juga masih banyak, kemana itu larinya? Walau saya dikasih sesuai juga masih banyak sisanya dan itu baru wajar untuk uang lelah pengurus penggarap,” beber Kusnadi.

Diketahui, disinyalir belum selesainya urusan penggarap dan lainnya alat berat dan material sudah diturunkan ke lokasi.

Penulis : Saipul Anwar
Editor : Agung Adi Saputra

 

Loading

Bagikan:
error: