SINGKAP NEWS | KAB BEKASI– Parah, Kabupaten Bekasi dengan pendapatan terbesar se Jawa Barat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022 sebesar Rp 6.396.296.895.014 (Rp 6,39 triliun) namun masih banyak warga miskin yang tinggal digubuk reyot.
Karena faktor keterbatasan ekonomi, Emak Karnih (45) warga kampung Pulo Asen RT 02/06 Desa Sukalaksana Kecamatan Sukakarya. Membuat sekeluarga terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni, selama bertahun tahun.
“Faktor keadaan lah yang membuat kami harus tinggal dirumah yang nyaris roboh ini, suami saya tidak mampu untuk memperbaiki rumah ini, dikarenakan hanya sebatas tukang pulung,” Ujar Karnih dengan bernada sedih.
Dia mengatakan kepada wartawan, rumahnya nyaris roboh dengan kondisi sangat memprihatinkan, rumah dengan berdinding anyaman bambu, posisi miring nyaris roboh, untuk menjaga agar rumahnya tidak roboh.
“Saya mengganjal dengan bambu, bagian sisi dan sudut dinding atap rumah juga terlihat sudah berlubang. Apabila hujan deras, air masuk ke dalam rumah,”Tambah Karnih saat di temui di rumah gubuk bambu reyotnya.
Emak Karnih berharap kepada pemerintah Kabupaten Bekasi agar segera dapat memperbaiki rumahnya yang nyaris roboh. Ia juga berharap kepada para donatur sudi kiranya mau membantu dalam perbaiki tempat tinggalnya agar dapat layak huni, dan bisa tidur tenang, tidak takut dibayang-bayangi keruntuhan rumah.
“Boro-boro buat betulin rumah, ketemu makan saja sudah bersyukur, dulu saya pernah dapet bantuan tapi sudah lama bertahun tahun, saya berharap semoga pemerintah setempat bisa membangun rumah reod ini dan bisa diperbaiki,”Tutup emak karnih penuh harap.